- Empat pemberian kemuliaan yang diberikan kepada Nabi Adam, yaitu:
- Adam diciptakan oleh Allah dengan tangan-Nya yang Maha Mulia
- Allah meniupkan ruh ciptaan-Nya secara langsung kepadanya
- Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk sujud kepadanya
- Allah mengajarinya nama-nama segala sesuatu (Hal 17)
- Dan Allah berfirman, "Wahai golongan jin dan manusia, jika kalian sangggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. Maka nikmat Rabb kalian berdua yang manakah yang kalian dustakan? (Ketika itu) kepada kalian berdua (jin dan manusia) akan dilepaskan nyala api dan cairan tembaga, maka kalian tidak dapat menyelamatkan diri (darinya). Maka nikmat Rabb kalian yang manakah yang kalian dustakan?" (QS Ae Rahman: 33-36) (Hal 448)
- "Maka musuh Allah yakni Fir'aun, kembali mengalami kekalahan dan kegagalan ketika para ahli sihirnya telah beriman (kepada Musa). Dia tetap menolak dan terus di atas kekafiran dan selalu di dalam kejelekan. Lalu Allah sampaikan lagi kepadanya bukti-bukti yang lain. Maka Allah hukum ia dalam beberpa tahun. Allah kirimkan kepadanya taufan, belalang, kutu, katak lalu darah yang merupakan bukti-bukti yang jelas.
KATA PENGANTAR
PENYUSUN
Sebaik-baik
perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi
Muhammad. Dan sejelek-jelek perbuatan adalah perbuatan yang diada-adakan,
setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, setiap bid'ah itu kesesatan dan setiap
kesesatan itu tempatnya di neraka.
RESENSI
At Tirmidzi telah
meriwayatkan dari Abu Huroiroh, bahwa ia berkata, Rosulullah Shalallahu
'alaihi wassalam bersabda, "Ketika Allah
menciptakan Adam maka Ia pun mengusap bagian punggung Adam, lalu keluarlah
dari punggungnya itu seluruh manusia yang mereka diciptakan dari kalangan
keturunannya hingga hari kiamat. Allah menjadikan di antara kedua mata setiap
manusia dari keturunan Adam itu kilauan cahaya, lalu Allah tampakkan mereka
kepada Adam."
Adam bertanya,
"Wahai Rabbku siapa mereka itu?"
"Mereka adalah keturunanmu", jawab Allah.
Lalu Adam melihat
salah seorang dari mereka yang kilauan
cahaya di antara kedua matanya itu membuatnya kagum. Ia lalu bertanya, "Wahai Rabbku, siapa itu?"
Allah menjawab,
"Itu adalah salah seorang yang termasuk
umat terakhir dari kalangan keturunanmu yang bernama Dawud."
Adam bertanya,
"Wahai Rabbku, berapa Engkau tentukan
umurnya?"
"Enam puluh tahun", jawab Allah.
Adam berkata,
"Wahai Rabbku, tambahkan umurnya dengan
mengambil umurku sebanyak empat puluh tahun."
Ketika habis umur
Adam, maka datanglah kepadanya malaikat Maut. Namun Adam berkata, "Bukankah masih tersisa empat puluh tahun dari umurku?"
Malaikat maut
berkata,"Bukankah telah engkau berikan
kepada anak cucumu yang bernama Dawud?"
Kemudian Rosulullah
Salallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Lalu
Adam mengingkari hal itu, maka keturunannya pun memiliki sifat ingkar. Dan
Adam dijadikan lupa hal itu, maka keturunannya pun dijadikan memiliki sifat
lupa. Adam juga telah berbuat keliru, maka keturunannya pun berbuat keliru."
(Hal 39)
Allah
kirim taufan yakni air sehingga meluap pada muka buki dan menggenang. Mereka
tidak mampu untuk keluar dan tidak bisa melakukan perbuatan apapun sehingga
mereka kepayahan menanggung kelaparan.
Ketika keadaan itu telah memuncak melanda mereka, maka:
"Mereka pun berkata, "Wahai Musa,
mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu dengan (perantaraan) kenabian yang
diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kalian dapat menghilangkan
azab itu dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan
bani Israel pergi bersamamu" (QS Al A'raf: 134)
Kemudian
Nabi Musa berdoa kepada Rabbnya, maka Allah pun menghilangkan taufan itu dari
mereka. Ketika mereka tidak juga memenuhi janji mereka kepada Nabi Musa, maka
Allah kirimkan kepada mereka belalang. Lalu binatang itu memakan pepohonan
hingga memakan paku-paku pintu yang berasal dari besi, hingga rumah-rumah dan
tempat tinggal mereka runtuh. Kemudian mereka mengatakan seperti yang pernah
mereka katakan (kepada Musa). Lalu Musa berdoa kepada Rabbnya, sehingga Allah
hilangkan belalang itu dari mereka.
Namun
ketika mereka tidak juga memenuhi janji mereka kepada Nabi Musa, maka Allah
kirimkan kepada mereka kutu. Lalu disebutkan bahwa Nabi Musa diperintahkan
untuk menuju bukit pasir yang besar. Lalu ia memukulnya dengan tongkatnya
sehingga menumpahkan kutu-kutu kepada mereka. Sampai-sampai kutu-kutu tersebut
memenuhi rumah-rumah dan makanan-makanan, serta menghalangi mereka untuk bisa
tidur dan tinggal di dalamnya. Ketika keadaan itu membuat mereka kepayahan,
maka mereka berkata kepada Musa seperti yang pernah mereka katakan. Lalu Musa
berdoa kepada Rabbnya, sehingga Allah hilangkan kutu-kutu itu dari mereka.
Namun
ketika mereka tidak juga memenuhi janji mereka kepada Nabi Musa, maka Allah
kirimkan kepada mereka katak hingga memenuhi rumah-rumah, makanan-makanan dan
minuman mereka. Sehingga tidaklah seseorangpun menyingkap pakaian dan
makanannya, kecuali ia mendapati padanya beberapa ekor katak. Ketika hal itu
membuat mereka kepayahan, maka mereka berkata kepada Musa seperti yang pernah
mereka katakan. Lalu Musa berdoa kepada Rabbnya, sehingga Allah hilangkan
katak-katak itu dari mereka. Namun ketika mereka tidak juga memenuhi janji
mereka kepada Nabi Musa, maka Allah kirimkan kepada mereka darah, sehingga air
yang dimiliki para pengikut Fir'aun berubah menjadi darah. Tidaklah mereka
mengambil air dari sumur dan sungai dengan gayung, kecuali berubah menjadi
darah yang berceceran."
Allah berfirman, "Dan ketika mereka ditimpa
azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata, "Wahai Musa,
mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu dengan (perantaraan) kenabian yang
diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kalian dapat menghilangkan
azab itu dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan
bani Israel pergi bersamamu." Maka setelah kami hilangkan azab itu dari
mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka
mengingkarinya. Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka
di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah
orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu." (Al A'raff:
134-136).
Allah menceritakan
tentang kekafiran dan kecongkakan mereka. Serta tindakan mereka yang terus
menerus berada di atas kesesatan dan kebodohan. Mereka menolak untuk mengikuti
ayat-ayat Allah dan mempercayai rasulNya beserta hal-hal yang menguatkannya
berupa mukjizat-mukjizat yang besar dan jelas. Dan juga bukti-bukti yang
tinggi dan kuat, yang Allah perlihatkan mereka dengan mata-mata mereka sendiri
kepadanya. Dan Allah jadikan hal itu sebagai dalil dan keterangan yang jelas
atas mereka. (Hal 458-460)